Sabtu, 19 Mei 2012

Bab 13 : MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN


Bab 13 : MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

Para eksekutif keuangan menghargai cara baru dan imaginatif untuk meminimalkan eksposur atas volatilitas valas, harga komoditi, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas.
            Industri keuangan menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap mata uang, swap suku bunga dan opsi.
            Pembuat standar akuntansi membahas prinsip/standar pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk keuangan. Sehingga perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara internasional semakin baik.  
            Semua ini untuk mengurangi resiko penggunaan instrumen yang sering tertutup. Oleh karena itu mempelajari istilah manajemen resiko menjadi penting (lihat Tampilan 11-1).

  • Hal Mendasar Manajemen Resiko
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Untuk itu kita memerlukan pengetahuan tentang:
  1. Resiko pasar
  2. Resiko likuiditas
timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
  1. Diskontinuitas pasar
mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan
  1. Resiko kredit
kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.
  1. Resiko regulasi
 risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
  1. Resiko pajak
risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
  1. Resiko akuntansi
peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.


  • Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukasi manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.
            Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan.  
            Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran.
            Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
            Kreditur                      Toleransi resiko lebih rendah dibanding stockholders
            Karyawan                    Melalui dana pensiun dan imbalan lebih baik
            Pelanggan                    Membatasai resiko yang dihadapi konsumen

  • Peranan Akuntansi
-          Identifikasi Resiko Pasar
-          Mengkuantifikasi Penyeimbangan
-          Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
  1. Antisipasi pergerakan kurs
  2. Pengukuran resiko kurs valuta asing
  3. Perancangan strategi perlindungan
  4. Pembuatan sistem pengendalian manajemen resiko internal
-          Manajemen Potensi Resiko
  1. Potensi resiko translasi
  2. Potensi resiko transaksi
  3. Potensi resiko akuntansi vs ekonomi
-          Strategi Perlindungan
  1. Lindung Nilai Neraca
  2. Lindung Nilai Operasional
  3. Lindung Nilai Kontraktual

  • Peranan Akuntansi (lanjutan)
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
  1. Kontrak Forward Valas
  2. Future Keuangan
  3. Opsi Mata Uang
  4. Swap Mata Uang
  5. Perlakuan Akuntansi
  6. Isu Praktek

  • Pengungkapan
Manajemen Resiko Keuangan
  1. Mata uang asing (Foreign Currency)
  2. Nilai atas Resiko (Value at Risk)

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar