Jumat, 18 Mei 2012

Bab 6-7 : Translasi Mata Uang Asing


  Alasan-Alasan Melakukan Translasi
1.      Perusahaan dengan operasi di DN/LN , L/K konsolidasi penting agar pengguna memahami secara utuh.
2.      L/K anak perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya di sebut TRANSLASI.
3.      Translasi menyebabkan kesulitan dalam menentukan keuntungan dan kerugian antar perusahaan (dalam satu korporasi) maupun antar periode. Tantangan inilah yang mempengaruhi evaluasi kinerja mnajemen.

·         Latar Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Dalam translasi tidak ada pertukaran fisik dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Pasar uang merupakan tempat jual-beli mata uang negara-negara dagang utama. Tempat inilah yang menjadi tempat transaksi perdagangan, transfer pembayaran kredit, dan pengiriman barang sehingga para pelaku bisnis terlindung dari resiko ketidakstabilan nilai tukar.
Transaksi mata uang asing terjadi di pasar spot, forward, dan swap.
1.      Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya.
 Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang.
2.      Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
3.      Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

·         Istilah Translasi Mata Uang Asing
1.      Atribut
2.      Konversi  adalah translasi satu mata uanga asing dengan mata uang asing lainnya
3.      Diskonto
4.      Posisi aktiva bersih beresiko
5.      Mata uang asing
6.      L/K dalam mata uang asing
7.      Transaksi mata uang asing
8.      Translasi mata uang asing adalah proses penjabaran jumlah atau hitungan menggunakan mata uang asing sebagai suatu unit perhitungan.
9.      Operasi Luar Negeri
10.  Kontrak pertukaran forward
11.  Mata uang fungsional
12.  Kurs historis adalah nilai tukar mata uang asing yang berlaku saat aset atau kewajiban dengan mata uang asing pertama kali di dapatkan.
13.  Mata uang lokal
14.  Pos-pos moneter
15.  Mata uang pelaporan
16.  Tanggal penyelesaian
17.  Kurs spot
18.  Tanggal transaksi
19.  Penyesuaian translasi
20.  Unit pengukuran

·         Permasalahan
Karena volatilitas kurs nilai tukar Eropa, Amerika dan Asia berfluktuasi, translasi menimbulkan keuntungan/kerugian. (Lihat di www.federalreserve.gov/realeses/H10/hist/)
Pada 1 Januari 2002, euro secara resmi menjadi mata uang dari 12 negara Eropa. Pada Mei 2004 lebih dari 10 negara-negara Uni Eropa lain menyusul. Contoh Translasi:
Negara
Kurs
Euro
1.0000
Schiling Austria
13.7603
Lira Italia
1936.2700
100 Schiling Austria berapa Lira?
I. Schiling Austria ke Euro =  100/13.7603 =7.267283 Euro
II. Euro ke Lira                   =   7.267283 x 1936.27 = 14071.42 Lira

·         Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap L/K
Kurs nilai tukar untuk translasi mata uang asing menjadi mata uang domestik terdiri dari:
1.      Kurs Kini
2.      Kurs Historis
3.      Kurs Rata-rata
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Transaksi mata uang asing terjadi saat perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.

·         Transaksi Mata Uang Asing
1.      Perspektif Transaksi Tunggal
Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.
2.      Perspektif Dua Transaksi
Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.

·         Translasi Mata Uang Asing
1.      Metode Kurs Tunggal
Penerapan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs kini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.
2.      Metode Kurs Berganda
3.      Menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses transaksi. Ada 3 metode, yaitu:
a.       Metode kini-nonkini,
b.      Metode Moneter-nonmoneter,
Asset moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan piutang jangka panjang) dan kewajiban moneter (terutama utang lancar dan utang jangka panjang) dikonversi pada kurs saat ini. Sedang pos-pos nonmoneter, seperti stock barang, asset tetap, dan investasi jangka panjang, dikonversi pada kurs histories.
Metode ini juga akan mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi histories.
c.       Metode Temporal.
merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.

·         Perkembangan Akuntansi Translasi
1.      Sebelum 1967
Praktek akuntansi perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB) No. 4 yang kemudian terbit kembali sebagai Bab 12 ARB No. 43.
2.      1965 – 1975
Menurut ARB No. 43, persediaan boleh ditranslasi dengan kurs historis, Hutang jangka panjang ditranslasi dengan kurs kini. Accounting Board Opinion No. 6 tahun 1965 membolehkan mentranslasi hutang piutang dengan kurs kini.
3.      1975 - 1981
Untuk mengakhiri polemik translasi, FASB mengeluarkan FAS No. 8 tahun 1975 yang mengharuskan menggunakan translasi temporal dan keuntungan/kerugian translasi dan transaksi harus diakui sebagai laba/rugi selama periode perubahan nilai tukar.
4.      1981 - Kini
FASB mengundang komentar publik yang tidak puas atas FAS No. 8. Akhirnya terbitlah Statement of Financial Accounting Standards No. 52 tahun 1981.

·         Isi SFAS No. 52
SFAS No. 52 mengakui sudut pandang induk maupun anak perusahaan sebagai kerangka dasar pelaporan yang sah.
Dalam L/K konsolidasi mata uang primer yang digunakan setiap entitas disebut mata uang fungsional (functional currency). Jadi mata uang fungsional setiap entitas merupakan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana perusahaan beroperasi.
Penentuan mata uang fungsional menentukan pula pilihan metode translasi untuk konsolidasi dan perlakuan keuntungan/kerugin kurs.
Pilihan Metode Translasi
1.      Translasi apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional
2.      Translasi apabila Dolar AS Merupakan Mata Uang Fungsional
3.      Translasi apabila Mata Asing Merupakan Mata Uang Fungsional



 sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar